Ogoday.com - Saat hamil, Mama mengalami banyak perubahan, baik itu yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Perubahan pada ibu hamil yang terlihat jelas itu biasanya berupa perubahan pada bentuk badan. Perubahan pada tubuh terjadi karena 'ibu hamil' sedang merawat janin hingga waktunya melahirkan nanti.
Tapi apa saja yang berubah, ya? Mama bisa menyimak penjelasan tentang ciri-ciri orang hamil dari bentuk badan pada ulasan berikut ini.
Apa itu Hamil?
Hamil adalah kondisi seorang wanita yang mengandung janin yang sedang berkembang di dalam rahimnya, yang dimulai dari pembuahan sel telur oleh sperma hingga proses kelahiran. Periode kehamilan normal umumnya berlangsung sekitar 40 minggu atau 9 bulan, yang dibagi dalam tiga trimester, demikian menurut National Institute of Child Health and Human Development, Rumah Sakit EMC, dan Wikipedia
8 Perubahan Ketika Ibu Hamil
1. Perut membesar
![]() |
| Gambar Ibu Hamil |
Setiap ibu hamil memiliki keunikan pada besarnya perut masing-masing. Jadi, tiap baby bump tidak sama. Baby bump dipengaruhi oleh tinggi badan, berat badan, massa otot, waktu kehamilan, dan ukuran janin.
2. Rambut Makin Tebal atau Rontok
Rambut tambahan yang dialami disebabkan oleh peningkatan produksi estrogen selama kehamilan. Sekali lagi, kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Setelah hormon ibu hamil kembali normal pascapersalinan (setelah melahirkan), jumlah rambut yang tumbuh di tubuh Mama juga akan berkurang.
Tapi tidak semua ibu hamil mengalami rambut yang menebal. Ada juga yang mengalami kerontokan rambut, Ma. Kerontokan rambut biasa terjadi pada sebagian ibu hamil. Meski tidak menyebabkan kondisi serius atau kebotakan, tetapi rambut rontok bisa berlangsung hingga 3−4 bulan setelah melahirkan.
Apa penyebabnya? Kondisi ini bisa terjadi akibat ketidakseimbangan hormon atau kurangnya asupan vitamin dan mineral selama kehamilan. Meski begitu, kerontokan hanya terjadi sementara dan rambut akan tumbuh kembali. Bila Mama mengalami kerontokan yang parah, jangan ragu untuk berkonsultasi juga dengan dokter, ya.
3. Kulit Makin Gelap
Kebanyakan ibu hamil akan merasakan kulit mereka menghitam atau semakin gelap. Kondisi ini dikenal sebagai hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi cenderung terlokalisasi, biasanya muncul sebagai garis tipis gelap antara pusar dan pubis. Kondisi ini juga dapat terjadi sebagai penggelapan pada perineum, anus, leher, ketiak, areola pada payudara, atau kulit di sekitar pusar.
Guratan kehamilan yang dialami beberapa ibu hamil merupakan akibat dari hiperpigmentasi. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak cokelat di wajah. Hiperpigmentasi dan kerutan kehamilan dapat diperparah oleh paparan sinar matahari. Untuk melindungi diri, Mama dapat menggunakan tabir surya.
Hiperpigmentasi dan kerutan kehamilan akan hilang setelah kelahiran bayi dan umumnya hilang sama sekali dalam waktu satu tahun.
Guratan kulit (stretch mark) juga dapat muncul selama paruh kedua kehamilan. Stretch mark terutama terlihat di perut, payudara, dan paha, tetapi juga di ketiak atau punggung bawah, bokong, dan lengan. Stretch mark terbentuk ketika lapisan kulit yang lebih dalam meregang seiring perubahan tubuh. Stretch mark awalnya berwarna merah muda atau ungu, dan secara bertahap memudar seiring waktu.
Tidak ada metode yang terbukti efektif untuk mencegah atau mengatasi stretch mark. Gerakan pijat yang digunakan untuk mengoleskan krim pelembap dapat sedikit membantu menguranginya, meskipun kandungan krim itu sendiri tampaknya tidak terlalu berpengaruh.
4. Payudara Membesar
Puting dan areola ibu hamil bersiap untuk menyusui dengan sedikit membesar. Warnanya juga mungkin menjadi lebih gelap. Benjolan kecil terbentuk di areola. Benjolan ini adalah kelenjar. Kelenjar ini menghasilkan minyak yang akan membantu menjaga kelembapan dan perlindungan kulit ibu hamil selama menyusui.
Mulai usia 16 minggu, payudara mulai memproduksi kolostrum. Kolostrum adalah ASI pertama yang diproduksi oleh bayi yang baru lahir. Beberapa ibu hamil mungkin mengalami kebocoran kolostrum selama kehamilan. Hal ini sepenuhnya normal.
5. Berat Badan Bertambah
Kenaikan berat badan ini berkaitan dengan berat janin yang sedang tumbuh, tetapi juga berat rahim, plasenta, dan cairan ketuban. Payudara, cadangan lemak ibu, darah, dan cairan ekstravaskular juga berkontribusi terhadap kenaikan berat badan.
Kenaikan berat badan yang memadai membantu ibu hamil menjalani kehamilan yang sehat, tetapi itu bukan satu-satunya faktor. Pola makan yang sehat, dan aktivitas fisik yang teratur juga akan memberikan efek positif bagi kesehatan ibu hamil dan janin.
6. Tubuh Membengkak
Pembengkakan pada masa kehamilan dikenal dengan edema atau penumpukan cairan di jaringan tubuh. Kondisi ini biasa terjadi selama masa kehamilan, terutama ketika ibu hamil memasuki trimester ketiga. Jadi bila Mama mengalaminya saat hamil, ini normal, ya.Pembengkakan biasanya terjadi di bagian kaki, pergelangan kaki, tangan, dan jari. Kondisi ini dapat terjadi karena tubuh menahan air dan garam saat hamil.
Bagaimana cara mengatasi pembengkakan saat hamil? Kaki bengkak dapat diatasi dengan meletakkan kaki lebih tinggi dari dada selama 15 - 20 menit, minum banyak air putih, dan mengurangi asupan garam.
7. Perubahan Postur
Perubahan posisi inilah yang menyebabkan nyeri punggung selama kehamilan. Hormon yang diproduksi oleh plasenta, relaksin, menyebabkan peningkatan mobilitas sendi panggul. Perubahan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri sendi.
8. Ukuran Sepatu Bertambah
Ibu hamil sering kali perlu memakai ukuran sepatu yang lebih besar saat hamil, dan terkadang bahkan setelah kehamilan. Mengenakan sepatu slip-on dengan ukuran yang lebih besar bisa lebih nyaman, terutama di bulan-bulan musim panas.
Itu beberapa ciri-ciri orang hamil dari bentuk badan. Saat hamil, Mama mengalami banyak perubahan. Ini normal, ya, Ma. Namun, ketahui juga tentang perubahan yang normal dan tidak, sehingga Mama bisa berkonsultasi dengan dokter dan mengambil tindakan bila ada yang lain dari biasanya, Ma.
Perubahan apa yang Mama alami selama kehamilan?








Tidak ada komentar